Senin, 27 April 2020

Isi kandungan surat An-nisa ayat 75, surat al-A'rof ayat 4, 8 dan surat al-Isro' ayat 16 dan 28


MAKALAH
Memahami kandungan Ayat Al-Qur’an tentang
Lingkungan Pendidikan, dengan Kajian
Q.S : Annisa 75,Q.S:Al-A’rof 4,8
Q.S : Al-Isro’ 16,28
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi
                 


DOSEN PENGAMPU:
Ida Fauziatun Nisa’, M.Pd.I
Anggota Kelompok:

1. Novi arum sari (201955010104900)
2. Ela Nur Aini (201955010104682)
3. Dewi Lailatun Nafi'ah (201955010104699)
Kelas/Semester : PAI 2A

INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI BOJONEGORO
FAKULTAS TARBIYAH
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BOJONEGORO 2020

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim
Assalamu’alaikum warohmatullah wabarokatuh
Alhamdulillah wasyukrulillah  ‘ala ni’amillah wa sholaatu wassalaamu ‘alaa rosuulillah. Segala puji syukur kehadirat Allah SWT ,atas segala rahmat,hidayah dan inayahnya yang telah memberikan semuanya yang ada, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tafsir Tarbawi dengan judul “Memahami kandungan Ayat Al-Qur’an tentang Lingkungan Pendidikan, dengan Kajian Q.S : Annisa 75,Q.S:Al A’rof 4,8 Q.S : Al-Isro’ 16,28 .” Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Tafsir Tarbawi yang diberikan kepada kami  yang sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan penulis yang didapat selama menempuh pendidikan di kampus ini.
Untuk itu kami selaku penyusun berterima kasih kepada pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini terutama pada dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu. Selaku penyusun kami sangat mengatahui bahwa naskah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun agar kami dapat menyusun kembali menjadi lebih baik dari sebelumnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.


Bojonegoro, 22 Maret 2020

PENYUSUN


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan Pembahasan 4
BAB II 5
PEMBAHASAN 5
A. QS. An-Nisa Ayat 75 5
1. Ayat dan Terjemahan 5
2. Penafsiran Ayat 5
B. QS. Surat Al-A’raf Ayat 4 dan Al-A’raf Ayat 88 9
1. Terjemahan 9
2. Penafsiran ayat 10
C.QS. QS. Surat Al Isro’ ayat 16 dan 28 11
1. Terjemahan 11
2. Penafsiran ayat 11
BAB III 13
PENUTUP 13
      A.   Kesimpulan 13
DAFTAR PUSTAKA 14





BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. Kepada nabi Muhammad Saw. Berisi petunjuk-petunjuk bagi kehidupan dan penghidupan ummat islam khususnya dan umat manusia pada umumnya. Al  quran  sifatnya  universal,  untuk  itu  dia  hanya  menetapkan  pokok-pokok  hukum  dasar, dari  pokok-pokok  hukum  dasar  tersebut  dapat  dikembangkan  secara  elastis  sesuai  dengan kemampuan, kondisi, dan situasi manusia yang bersangkutan. Pokok  –  pokok  kandungan  Al  quran  pada  prinsipnya  terdapat  pada  kandungan  surat  alfatihah,  yakni  meliputi  ;  aqidah,  ibadah  dan  muamalah,  akhlak  ,  hukum,  sejarah  dan  dasar  –dasar sains ( ilmu pengetahuan ).
Karena surat al-fatihah berisikan pokok – pokok ajaran sebagai intisari seluruh isi alquran atau merupakan kesimpulan daari seluruh isi alquran. Maka tepat sekali kalau surat al-fatihah dinamakan juga; ummul kitab, ummul quran, asasul quran. Disamping nama-namaya yang lain, ayat – ayat quran dalam surat – surat al fatihah, boleh jadi karena kedudukan yang istimewa dari surat alfatihah yang demikian itu, maka surat alfatihah wajib dibawa setiap rokaat dala sholat.
 Dan masih banyak juga keistimewaan yang ada pada surat alfatihah yang itu tidak dimiliki oleh    surat  surat  yang  lain  di  alquran,namun  itu  tidak  mengurangi  kemulyaann  dalam  setiap baacaan  surat  apapun  didalam  alquran,  karena  semua  surat  dialquran  adalah  benar-  benar wahyu dari Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Memahami kandungan Ayat Al-Qur’an tentang Lingkungan Pendidikan dengan Kajian Q.S : Annisa 75,Q.S:Al A’rof 4,8 Q.S : Al-Isro’ 16,28  ?
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui kandungan Ayat Al-Qur’an tentang Lingkungan Pendidikan dengan Kajian Q.S : Annisa 75,Q.S:Al A’rof 4,8 Q.S : Al-Isro’ 16,28




BAB II
PEMBAHASAN
A. QS. An-Nisa Ayat 75
1. Ayat dan Terjemahan
Allah SWT berfirman:

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَٰتِلُونَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱلْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ ٱلرِّجَالِ وَٱلنِّسَآءِ وَٱلْوِلْدَٰنِ ٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ ٱلْقَرْيَةِ ٱلظَّالِمِ أَهْلُهَا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ وَلِيًّا وَٱجْعَل لَّنَا مِن لَّدُنكَ نَصِيرًا
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau”
3. Penafsiran ayat
a. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram) .
Dan apakah yang menghalangi kalian (wahai kaum mukminin), untuk berjihad dalam rangka membela agama Allah dan membela hamba-hambaNYA yang lemah dari kalangan lelaki,kaum perempuan dan anak-anak kecil yang mengalami tindakan aniaya, dan tidak ada alasan bagi mereka serta tidak ada sarana bagi mereka kecuali dengan memohon pertolongan kepada tuhan mereka,mereka berdoa kepadaNYA dengan mengucapkan,”wahai tuhan kami,keluarkanlah kami dari negeri ini(maksudnya Makkah) yang penduduknya berbuat kezhaliman terhadap diri mereka dengan berbuat kekafiran dan terhadap kaum mukminin dengan melancarkan gangguan. Dan jadikanlah bagi kami dari sisiMu pelindung yang menangani urusan-urusan kami,dan penolong yang menolong kami menghadapi orang-orang yang zhalim.

b. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
75- 76. Kemudian Allah mendorong orang-orang beriman untuk menolong para laki-laki dan perempuan serta anak-anak yang lemah yang tidak memiliki kekuatan dan kemampuan untuk melawan kezaliman yang mereka dapatkan dari para musuh. Mereka disiksa dan dipaksa untuk keluar dari agama sehingga yang mampu mereka lakukan hanyalah berdoa dan memohon pertolongan dari Allah. maka Allah mengabulkan doa mereka dengan menjadikan mereka sebaik-baik penolong, yaitu Muhammad, beliau memberikan sebaik-baik perlindungan dan menolong mereka dengan pertolongan yang terbaik. Kemudian Allah menyebutkan jenis orang-orang yang berperang. Dia berfirman: sesungguhnya orang-orang yang beriman berperang dan meninggikan kalimat Allah,sedangkan orang-orang kafir berperang demi mengikuti godaan setan dan kekafiran yang mereka anggap baik. Kemudian Allah kembali mendorong orang-orang beriman untuk berperang dan menjelaskan kelemahan musuh mereka, Dia berfirman: Perangilah para penolong setan. Kalian akan mengalahkan mereka berkat kekuatan yang kalian dapatkan dari Allah, sedangkan tipu daya setan itu sangatlah lemah sehingga tidak dapat melawan pertolongan dan bantuan Allah. Dan amatlah jauh antara tekad yang berdasarkan keimanan kepada Allah dan keyakinan atas janji yang diberikan pada orang-orang yang berjihad dengan tekad yang berdasarkan tipu daya dan angan-angan kosong.

c. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
75. وَالْمُسْتَضْعَفِينَ (orang-orang yang lemah) Yakni mengapa kalian tidak berperang di jalan menolong agama Allah dan jalan menolong orang-orang yang lemah agar kalian dapat membebaskan mereka dari tawanan dan menenangkan mereka dari hal yang berat . Yang dimaksud dengan orang-orang yang lemah disini adalah orang-orang beriman yang berada di Makkah yang berada dalam tekanan orang-orang kafir, dan mereka tidak sanggup untuk pindah ke negeri yang dapat memuliakan mereka. Mereka adalah orang-orang yang didoakan Rasulullah: “Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, ‘Ayyasy bin Rabi’ah, dan orang-orang lemah dari kalangan orang-orang beriman. مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَآءِ وَالْوِلْدٰنِ(baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak) Ini merupakan penjelasan dari kalimat “orang-orang yang lemah”. الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا (negeri ini yang zalim penduduknya) Yakni negeri Makkah, dan Allah tidak menisbatkan kezaliman kepada negeri Makkah sebagai bentuk pemuliaan bagi negeri ini.

d. Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
Ayat menyebutkan anak-anak sebagai pelengkap seruan berbuat kasih sayang, dan pengingat untuk saling mencekam kezhaliman orang-orang musyrik karena ulah mereka yang buruk hingga kepada anak-anak, ayat ini juga sebagai dalil atas terkabulnya doa mereka, dan dekatnya kesudahan dari kezholiman itu, hal itu ditunjukkan adanya kepasrahan diri kepada Allah.



e. Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
75. Lalu kenapa kalian tidak mau berperang di jalan Allah dan orang-orang yang lemah, supaya kalian bisa membebaskan mereka dari tawanan orang-orang kafir. Di jaman nabi, orang-orang yang lemah adalah orang-orang mukmin yang ada di Mekah. Mereka dilarang orang-orang musyrik untuk hijrah menuju Madinah. Mereka disakiti diri dan hartanya. Nabi SAW berdoa untuk mereka: “Ya Allah, selamatkanlah Walid bin Walid, Salamah bin Hisyam, Ayyasy bi Rabi’ah dan orang-orang mukmin yang lemah.” Mereka juga berdoa: “Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari wilayah ini (yaitu Mekah) yang mana penududuknya telah zalim. Sesungguhnya mereka menzalimi kami dan mencelakai kami. Dan utuslah seorang wali dari sisiMu yang dapat diserahi urusan-urusan kami dan menjadi penolong yang menolong kami dari orang-orang zalim itu”
f. Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
Dan mengapakah kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah dari laki-laki dan perempuan dan anak-anak yang berseru: "Hai Tuhan kami! Keluarkanlah kami dari negeri yang penduduknya zhalim ini, dan jadikanlah bagi kami, dari pihak-Mu, seorang ke- tua, dan jadikanlah untuk kami, dari pihak-Mu, seorang pembantu.
g. An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Ini adalah dorongan dari Allah bagi hamba-hambaNya yang beriman dan pengorbanan semangat bagi mereka untuk berperang di jalanNya, dan bahwasanya hal itu telah wajib atas mereka dan menetapkan celaan yang besar terhadap mereka bila meninggalkannya. Allah berfirman, “Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah” kondisinya adalah bahwa orang-orang yang tertindas, baik laki-laki, wanita, atau anak-anak yang tidak mampu berdaya upaya dan tidak mampu mencari jalan (untuk hijrah), bersamaan dengan itu sesungguhnya mereka telah menerima kezhaliman yang sangat keras dari musuh-musuh mereka, lalu mereka berdoa kepada Allah agar berkenan mengeluarkan mereka dari kampung tersebut di mana penduduknya berlaku zhalim terhadap mereka dengan kekufuran dan kesyirikan, dan terhadap kaum Mukminin dengan gangguan dan penghalangan dari jalan Allah, dan menahan mereka dari dakwah kepada agama mereka dan dari berhijrah, mereka juga berdoa kepada Allah agar berkenan menjadikan seorang pemimpin dan penolong untuk mereka yang mampu menyelamatkan mereka dari kampung yang masyarakatnya berlaku zhalim tersebut, maka jihad yang kalian tegakan dalam bentuk yang seperti itu adalah perjuangan dan membela kehormatan kalian, karena berjihad yang merupakan perlawanan terhadap kaum kafir, sesungguhnya walaupun mengandung keutamaan yang besar dan orang yang tidak ikut berjihad akan dihadapkan dengan celaan yang besar, maka berjihad dengan menyelamatkan orang-orang yang tertindas di antara kalian adalah lebih besar ganjarannya dan lebih banyak faidahnya, dan itu termasuk dalam bentuk tindakan menolak musuh.
h. Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
Makna kata : {وَالْمُسْتَضْعَفِينَ} wal mustadh’afiin: adalah orang yang payah, maka dianggap orang lemah oleh selainnya dan karenanya itu dia disakiti. {الْقَرْيَةِ} al qoryah: qoryah di dalam bahasa al quran adalah istilah untuk kota yang besar, metropolitan dan maksud di sini adalah mekkah. Makna ayat : Adapun ayat (75), sesungguhnya Allah setelah memerintahkan para hamba-Nya untuk berjihad dan memotivasi mereka untuk bersegera memasuki peperangan dengan firman-Nya: {وَمَا لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللهِ} “dan kenapa kalian tidak berperang di jalan Allah” untuk menyembah Dia semata dan merendahkan mereka {وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ} “dan orang-orang yang tergolong lemah dari kaum laki-laki, wanita dan anak-anak” orang-orang yang ditindas oleh orang-orang musryik dan disiksa karena agamanya sampai-sampai mereka terang-terangan berdoa kepada Allah seraya berkata : {رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيّاً} “Wahai Tuhan kami, keluarkan kami dari kota ini yang mana penduduknya zalim dan jadikanlah kami wali di sisi-Mu” begitulah perintah kami, maka cukuplah bagi kami apa yang paling pentihng untuk kami, {وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيراً} “dan jadikan bagi Kami dari sisi-Mu penolong” menolong kami dari para musuh kami, yaitu sesuatu yang bisa mencegah kalian wahai para kaum mukminin dari perang di jalan Allah agar Dia disembah semata wayang dan membebaskan orang-orang lemah dari gerombolan kamum musyrikin untuk agama mereka. Pelajaran dari ayat : • Seorang yang berjihad kembali dengan perjanjian yang agung walaupun dia gugur di medan perang, menang dan sukses. Itu adalah surga.
i. Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
Ayat ini merupakan dorongan dari Allah kepada kaum mukmin agar mau berperang di jalan-Nya, dan bahwa yang demikian harus mereka lakukan, terlebih jihad di sini adalah jihad daf' (pembelaan); membela orang-orang yang lemah dan tertindas. Mereka adalah orang-orang yang ditahan orang-orang kafir dari berhijrah dan disakiti. Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengabulkan permohonan mereka, Dia memudahkan mereka berhijrah dan sebagian lagi tetap tinggal di Mekah sampai tiba Fat-hu Makkah (penaklukkan Mekah). Ketika fat-hu Makkah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengangkat 'Ataab bin Usaid sebagai gubernur Mekah, Dia pun memberikan hak orang yang terzalimi dari orang yang menzalimi.
j. Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Demikian besar nilai di sisi Allah terhadap orang yang ikut berperang di jalan Allah. Tidak ada alasan untuk menghindar dari tugas tersebut. Oleh sebab itu, mengapa kamu tidak mau ikut dalam barisan berperang di jalan yang bertujuan utuk menegakkan agama Allah dan juga membela orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak, apakah itu orang tua, handai tolan, atau putra-putri kamu yang masih berada di mekah terjebak dalam pengawasan orang-orang musyrik. Mereka itulah yang selalu berdoa, ya tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri mekah ini, bukan karena tidak senang kepada mekah ini, tetapi karena orang-orang kafir yang menjadi penduduknya dan yang mengusai kota tersebut berlaku zalim kepada kami. Ya Allah yang maha pemurah lagi maha perkasa, berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah pula kami penolong dari sisi-Mu. Allah mengingatkan sekali lagi tentang nilai orang-orang beriman dan orang-orang kafir. Orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya dan berperang di jalan Allah untuk menegakkan keadilan dan kebenaran, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thagut dengan tujuan menebarkan kejahatan dan berbuat kezaliman. Maka oleh sebab itu, perangilah kawan-kawan setan itu agar kejahatan dan kezaliman tidak terus berkembang, karena sesungguhnya tipu daya setan dan juga kawan-kawan setan itu lemah dan rapuh.

B. QS. Surat Al-A’raf Ayat 4 dan Al-A’raf Ayat 88
1. Ayat dan Terjemahan
وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَا فَجَآءَهَا بَأْسُنَا بَيَٰتًا أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ
Terjemah Arti: Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan, maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya di waktu mereka berada di malam hari, atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari.
۞ قَالَ ٱلْمَلَأُ ٱلَّذِينَ ٱسْتَكْبَرُوا۟ مِن قَوْمِهِۦ لَنُخْرِجَنَّكَ يَٰشُعَيْبُ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَكَ مِن قَرْيَتِنَآ أَوْ لَتَعُودُنَّ فِى مِلَّتِنَا ۚ قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كَٰرِهِينَ
Pemuka-pemuka dan kaum Syu'aib yang menyombongkan dan berkata: "Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu'aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota kami, atau kamu kembali kepada agama kami". Berkata Syu'aib: "Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?"
2. Penafsiran Surat Al-A’raf Ayat 4
a. Tafsir Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Dan banyak dari negeri-negeri yang telah kami hancurkan penduduknya, karena penentangan dan pendustaan mereka terhadap para rasul kami. sehingga hal itu menimpakan pada mereka kehinaan di dunia yang berlanjut dengan kenistaan di akhirat. Maka sekali waktu datanglah siksa kami kepada mereka pada saat mereka tidur pada malam hari, dan sekali waktu saat mereka tidur di siang hari. Allah menyebut dua waktu ini secara khusus, karena merupakan jam tidur dan melepas rasa lelah. Karenanya, kedatangan siksaan pada saat tersebut akan lebih menakutkan dan mengagetkan.
b. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
4-5. Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya dari kemaksiatan: Umat-umat yang mendustakan rasul mereka telah Kami balas dengan kebinasaan. Kami menimpakan kepada mereka azab secara tiba-tiba, ketika mereka sedang tidur di siang atau malam hari. Doa dan permintaan tolong mereka saat menyaksikan azab itu tidak lain adalah dengan mengakui segala kezaliman yang telah mereka lakukan, karena sangat menyesal. Namun itu semua tidak bermanfaat lagi bagi mereka, karena mereka telah layak mendapatkan apa yang diancamkan Allah kepada mereka.
c. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
4. وَكَم مِّن قَرْيَةٍ أَهْلَكْنٰهَا (Betapa banyaknya negeri yang telah Kami binasakan) Yakni yang hendak Kami binasakan. فَجَآءَهَا بَأْسُنَا(maka datanglah siksaan Kami (menimpa penduduk)nya) Yakni Kami membinasakan penduduk banyak negeri yang mendustakan kebenaran dengan azab yang menimpa mereka. بَيٰتًا(di waktu mereka berada di malam hari) Yakni di malam hari ketika mereka tidur. أَوْ هُمْ قَآئِلُونَ (atau di waktu mereka beristirahat di tengah hari) Makna (القيلولة) yakni istirahat di waktu pertengahan siang. Allah mengkhususkan dua waktu ini (malam hari dan pertengahan siang) karena ini merupakan waktu beristirahat dan mencari ketenangan, sehingga azab yang turun diwaktu tersebut akan lebih keras dan kejam.
3. Penafsiran Surat Al-A’raf Ayat 88
a. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Berkata para pemimpiin dan pemuka-pemuka dari kaum syu’aib yang menyombongkan diri untuk beriman kepada Allah dan mengikuti rasul-rasulNnya, syu’aib , ”kami sungguh-sungguh akan mengusir engkau wahai syu’aib, dan orang-orang beriman yang bersamamu dari kampung kami, kecuali jika kalian mau kembali kepada agama kami,” Syua’aib menjawab sebagi pengingkaran lagi merasa aneh terhadap pernyataan mereka itu, ”Apakah kami pantas mengikuti agama dan ajaran kalaian yang batil, walaupun kami itu benci terhadapnya karena kami tahu akan kebatilannya?”
b. Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah
88. قَالَ الْمَلَأُ (Pemuka-pemuka kaum Syu’aib berkata) Yakni para pembesar dan pemimpin mereka yang angkuh berkata لَنُخْرِجَنَّكَ يٰشُعَيْبُ وَالَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَكَ(Sesungguhnya kami akan mengusir kamu hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu) Mereka tidak mencukupkan diri dengan menolak untuk beriman dan durhaka terhadap seruan kepada mereka, namun mereka juga melampaui batas dalam penolakan itu dengan penuh kesombongan dan kedurhakaan, bahkan mereka juga mengancam nabi mereka dan pengikut-pengikutnya dengan ancaman pengusiran mereka dari kota atau mereka harus kembali kepada agama kafir mereka. Yakni mereka harus memilih satu dari dua pilihan: diusir atau kembali murtad. قَالَ أَوَلَوْ كُنَّا كٰرِهِينَ (Dan apakah (kamu akan mengusir kami), kendatipun kami tidak menyukainya?) Yakni apakah kalian akan mengembalikan kami kepada agama kalian padahal kami enggan untuk kembali, atau kalian akan mengusir kami dari negeri kalian padahal kami enggan untuk keluar dari negeri ini; kalian tidak punya hak dan alasan yang dibenarkan untuk memaksa kami melakukan apa yang tidak kami inginkan; karena orang yang dipaksa tidak berbuat sesuai pilihan mereka, serta persetujuannya tidak bisa disebut persetujuan dan kemurtadannya tidak bisa disebut kemurtadan.
C. QS. Surat Al Isro’ ayat 16 dan 28
1. Ayat dan Terjemahan
وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا۟ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا ٱلْقَوْلُ فَدَمَّرْنَٰهَا تَدْمِيرًا
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.

وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ ٱبْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ تَرْجُوهَا فَقُل لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُورًا
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.

2. Penafsiran Surat Al-Isro’ 16
a. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Dan jika kami berkehendak membinasakan satu penduduk negeri dikarenakan perbuatan zhalim mereka, maka kami memerintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah diantara mereka untuk taat kepada Allah dan mentauhidkanNya serta membenarkan para rasulNya, sedang yang lain hanya mengikuti mereka saja. Lalu mereka mendurhakai perintah tuhan mereka dan mendustakan para rasulNya, sehingga sudah pantaslah berlaku pada mereka ketetapan turunnya siksaan yang tidak bisa di tolak. Maka Kami pun membinasakan mereka sampai habis ke akar-akarnya.
b. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
16. وَإِذَآ أَرَدْنَآ أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا (Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu) Yakni Kami akan perintahkan mereka untuk melakukan ketaatan dan kebaikan namun mereka bermaksiat dan melakukan keburukan. Terdapat pendapat mengatakan bahwa yang dimaksud dengan (أمرنا مترفيها) yakni Kami akan memperbanyak orang-orang yang berbuat kefasikan di negeri tersebut. Makna (مترفيها) yakni orang-orang yang mendapat kenikmatan yang terlena oleh kenikmatan mereka, mereka adalah orang-orang yang bentindak sewenang-wenang dan semena-mena, mereka adalah para penguasa yang zalim dan orang-orang kaya yang fajir.
3. Penafsiran Surat Al-Isro’ 28
a. Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
Dan jika kamu berpaling dari memberi kepada orang-orang yang engkau diperintah untuk memberi mereka karena tidak ada yang dapat engkau berikan kepada mereka, karena mengharap rizki yang engkau tunggu dari sisi tuhanmu, maka katakanlah kepada mereka tutur kata yang halus lagi lembut, seperti mendoakan kecukupan dan kelapangan rizki bagi mereka, dan sampaikan janji kepada mereka jika Allah memudahkan rizki dari karunaiNya (bagimu), sesungguhnya engkau akan memberi mereka sebagain dari rizki itu.
b. Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
28. وَإِمَّا تُعْرِضَنَّ عَنْهُمُ (Dan jika kamu berpaling dari mereka) Yakni jika kamu berpaling dari kerabat, orang miskin, dan ibnu sabil karena suatu hal yang menuntut untuk berlaku demikian. ابْتِغَآءَ رَحْمَةٍ مِّن رَّبِّكَ(untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu) Yakni disebabkan karena kamu tidak memiliki rezeki dari Tuhanmu untuk kamu sedekahkan, dan kamu ingin agar Allah memberimu rezeki (agar dapat bersedekah). فَقُل لَّهُمْ قَوْلًا مَّيْسُورًا (maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas) Yakni perkataan yang lembut dan mudah diterima seperti menjanjikan kepada mereka sedekah di lain waktu atau dengan memohon maklum atas ketidakmampuan memberi sedekah dengan cara yang mudah diterima.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
.      Allah memberikan dorongan kepada hambanya yang beriman untuk berjihad di jalan-Nya, serta berupaya menyelamatkan orang-orang yang tertindas di kota Makkah, baik laki-laki, wanita, maupun anak-anak yang sudah sangat jenuh untuk tinggal di sana. Untuk itu Allah berfirman: Alladziina yaquuluuna rabbanaa akhrijnaa min HaadziHil qaryati (“Yang semuanya berdo’a: ‘Ya Rabb kami, keluarkanlah kami dari negeri ini.”) Yaitu Makkah, seperti firman Allah yang yang artinya:
“Dan betapa banyak negeri-negeri yang [pendudukinya] lebih kuat dari [penduduk] negerimu [Muhammad] yang telah mengusirmu itu.” (QS. Muhammad: 13)
Al-Bukhari meriwayatkan dari Ubaidillah, ia berkata: “Aku mendengar Ibnu ‘Abbas berkata: `Dahulu aku dan ibuku termasuk orang-orang yang tertindas.”‘
Kemudian Allah berfirman: alladziina aamanuu yuqaatiluuna fii sabiilillaaHi wal ladziina kafaruu yuqaatiluuna fii sabiilith thaaghuuti (“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut.”) Yaitu orang-orang yang beriman, mereka berperang dalam taat kepada Allah dan mencari keridhaan-Nya. Sedangkan orang-orang kafir berperang dalam rangka taat kepada syaitan.
Kemudian Allah mendorong kaum mukminin untuk memerangi musuh dengan firman-Nya: faqaatiluu auliyaa-usy syaithaani inna kaidasy syaithaani kaana dla’iifan (“Sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.”)











DAFTAR PUSTAKA
https://tafsirweb.com/1607-quran-surat-an-nisa-ayat-75.html
https://tafsirweb.com/2458-quran-surat-al-araf-ayat-4.html
https://tafsirweb.com/2542-quran-surat-al-araf-ayat-88.html
https://tafsirweb.com/4620-quran-surat-al-isra-ayat-16.html
https://tafsirweb.com/4632-quran-surat-al-isra-ayat-28.html



Tidak ada komentar:

Posting Komentar